Tema : ARSITEKTUR KOTA MALANG.
Topik : sejarah arsitektur kota malang.
History :Asal-Usul,Perkembangan,Penjajahan.
Ciri Khas.
Tata Kelola.
Budaya.
Bentuk Bangunan.
Asal mula bangunan belanda yang terletak di jalan ijen dahulunya adalah salah satu perumahan/kompleks elit orang belanda yang bernama Ijen Boulevard yang dirancang oleh Ir. Herman Thomas Karsten, dengan arsitektur eropa khususnya belanda. Yang bentuk-bentuk arsitekturnya seperti Art Deco, Renaisance, Baroqe dan sebagainya. Sebenarnya ada banyak fasilitas yang disediakan oleh Ir. Herman Thoma Karsten dalam merencanakan pembangunan kota malang termasuk jalan ijen. Misalnya,di sediakan hydrant untuk memudahkan para petugas kebakaran dalam mengambil air. Dan dari sisi desain landscapenya sangat bagus dan sangat diperhitungkan sekali seperti komplek bangunan, pedestrian, jalan, maupun median jalannya. Konon Ijen Boulevard juga menjadi panduan bagi boulevar-boulevar yang terkenal di dunia, karena banyak orang luar yang meneliti desain boulevar ini. Dari sudut pandang keilmuan arsitektur dengan segala pertimbangan komposisi, estetika, proporsi dan sebagainya, tampaknya bersepakat akan tingginya ’nilai arsitektural’ bangunan-bangunan kolonial ini.
Perkembangan Kota malang mulai tumbuh setelah hadirnya pemerintahan kolonial belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Keberadaan kolonial belanda di malang membawa pengaruh besar pada perkembangan kota. Bangunan-bangunan publik dan fasilitas kota mulai bermunculan, dan semakin banyak pula warga Belanda yang datang dan menetap di Malang. Diakui ataupun tidak, kekuatan karakteristik yang ditampilkan oleh obyek-obyek arsitektur kolonial itu memang telah benar-benar mempercantik kota malang. Kolonial Belanda mempunyai prinsip-prinsip untuk mengembangkan kota Malang pada tahun 1914-1940, yaitu:
- Lahirnya perencanaan kota malang.
- Hakekat dan dampak perencanaan kota malang.
- Cara penentuan perencanaan.
- Pertumbuhan dan Karakter.
- Bentuk Utama dan Pusatnya.
- Jaringan jalan utama.
- Keindahan kota
Pada masa penjajahan, Belanda memasuki kota malang pada tahun 1767. Dan Tahun 1821 kedudukan pemerintah belanda di pusatkan di sekitar kali brantas. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri. Rumah - rumah di bagian barat kota di dirikan dan pusat kota didirikan alun-alun, dengan banguan bergaya Art Deco. Dan akhirnya, 21 September 1945 malang masuk wilayah republik Indonesia, Tetapi belanda menduduki malang pada tanggal 22 Juli 1947. 2 Maret 1947 pemerintah republik indonesia kembali memasuki kota malang. Dan 1 Januari 2001, malang berdiri menjadi pemerintah kota malang
Nama - nama ARSITEK yang telah mengembakan kota malang:
- Zusterschool, Jl. Tjelaket, dibangun antara th. 1962, Arsiteknya: Fermont & Ed.Cuypers.
- Fraterschool, Jl. Tjelaket, dibangun antara tahun 1962, Arsitenya: Hulswit.
- Komplek pertokoan, di perempatan Jl. Kayutanga, di banguna th. 1936, Arsiteknya: Karel Bos.
- Balai Kota Malang, dibangun th. 197=27-1929, Arsiteknya: H.F. Horn.
- Gedung HBS/AMS, di J.P. Coen Plein di bundaran alun-alun, dibangun th. 1931, Arsiteknya: Ir. W. Lemei.
- Theresiakerk (gereja Santa Theresia), di depan Boeringplein dibangun th. 1936, Arsiteknya: Rijksen en Estourgie.
- Gedung Maconieke Lodge, di Tjerme plein (taman Cerme), dibangun th. 1935, Arsiteknya: Ir. W. Mulder.