Kamis, 24 Mei 2012

Desa Tradisional Di Bali

                          Desa ini terletak di daerah bangli tepatnya “penglipuran”. Saya menggambil objek ini saat saya sedang jalan-jalan, karena jalan-jalan termasuk bagian dari hobi saya. Kata penglipuran berasal dari kata penglipur yang artinya penghibur,  karena semenjak jaman kerajaan , tempat ini adalah salah satu tempat yang bagus untuk peristirahatan. Selain itu,  menurut masyarakat kata penglipuran juga dipercaya berasal dari kata Pengeling Pura yang berarti sebagai tempat yang suci untuk mengingat para leluhur. Generasi muda penglipuran yang hampir seluruhnya menikmati pendidikan formal mulai dari SD hingga perguruan tinggi,  tetap melestarikan tradisi yang mereka warisi dari para leluhurnya. Bangunan suci yang terletak di hulu,  perumahan di tengah  dan lahan usaha tani di pinggir atau hilir. 

             Rumah masing masing keluarga hampir seragam mulai dari pintu gerbang,  bangunan suci(merajan) dapur, tempat tidur, ruangan tamu, serta lumbung untuk menyimpan padi. Antara satu rumah dengan rumah lainnya, terdapat sebuah lorong yang menghubungkannya sebagai tanda keharmonisan mereka hidup bermasyarakat. Jalan utama desa adat berupa jalan sempit yang lurus dan berundag undag. Potensi pariwisata yang dimiliki oleh desa adat penglipuran  adalah adatnya yang unik serta tingginya frekuensi upacara adat dan keagamaan.

           Tata letak rumah di masing masing keluarga tetap menganut falsafah “Tri Hita Karana”.  Sebuah falsafah dalam agama Hindu yang selalu menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, serta manusia dengan Tuhan.

 
            Pintu gerbang yang memiliki bentuk yang seragam terletak di sisi timur dan barat serta berhadap hadapan satu sama lainnya. Tembok pekarangan tepatnya dibuat dari tanah liat dengan bentuk dan warna seragam. Corak pintu gerbangnya atau yang disebut dengan “angkul angkul” terlihat seragam satu sama lainnya. Penampilan fisik desa adat juga sangat khas dan indah.

           Salah satu aktivitas sehari-hari penduduk desa adalah becocok tanam, Selain beraktivitas bercocok tanam, aktifitas lain yang rutin pagi dan siang hari adalah berkumpul bersama sama penduduk desa yang lain dan para pria pada saat sore hari mengeluarkan ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/ adu ayam, tetapi tanpa pisau di kakinya.



                   



 

              Bahan baku bamboo untuk atap angkul angkul tersedia dalam jumlah banyak karena tumbuh subur di desa adat penglipuran. Desa adat penglipuran mempunyai hutan bamboo yang cukup luas dengan sekitar limabelas macam bamboo yang dapat dijadikan sebagai jalur hiking.

Minggu, 03 Juli 2011

Pos Jaga

Pos jaga ini adalah pos berkonsep pos modern, sehingga untuk view atau pemantauan menuju ke semua akses jalan agar para tamu 24jam di pantau oleh satpam. Di salah satu sisi, pencayahaan pos ini saya beri penerangan lebih banyak dari cahaya matahari, agar terjadinya penghemat energi listrik. Dan untuk penghawaan pos ini juga mempunyai penghawaan stabil karena saat angin musim hujan dan musim panas angin tersebut bisa masuk ke pos dengan mudah melalui jendela atau ventilasi, sehingga pos ini tercegah dari udara pengap dan kelembaban ruang. Untuk memberi nuansa sejuk pos ini di berikan tanaman yang terletak di luar pos dan di dalam pos. Akses jalan menuju pos ini juga sangatlah mudah, karena jalan aksesnya terdapat dua yaitu dari arah barat dan selatan, maka jika orang bertanya kepada petugas tidak perlu berputar lagi.

Saya mendapatkan inspirasi mendesign pos jaga ini, mendapat dari design-design rumah minimalis tropis yang berada di bali. Karena desing – design rumah minimalis di bali biasanya antar ruangnya di beri bukaan lebih banyak agar udara segar dan cahaya dapat lebih mudah masuk menuju ke ruangan tersebut. Dan atap saya terbuat dari atap beton, karena design – design modern saat ini lebih banyak mengunakan atap beton yang di design seunik mungkin, Yang di padukan dengan kanopi dan kolom. Untuk memberi ruangan yang sangat luas, pos jaga ini saya beri pintu geser, agar tidak banyak menghabiskan banyak ruangan.


Dari Tampak,Tampak samping lebih banyak kaca dan vetilasi karena tampak tersebut menghadap ke arah barat. Sehingga cahaya matahari lebih mudah masuk ke pos jaga. Dan untuk udara angin masuk dari tenggara dan keluar menuju ke arah barat (angin musim hujan). Untuk angin musim hujan, angin akan berhembus dengan arah yang sama, hanya saja berbalik arah. Dan di depanya di berikan sedikit penghijauan dengan pepohonan kecil, agar suasana menjadi sejuk dan tidak panas. Sedangkan tampak depan hanya di berikan sedikit kolom dan tekstur yang menempel di dinding.


Posisi dari pos jaga ini terletak di depan perumahan. Sehingga akses jalan dari utara dan barat selalu di pantau dari dalam. Dan untuk akses jalan dari selatan menuju ke arah timur, akses di berikan sedikit berputar(memutari taman di tengah jalan) fungsinya untuk menghindari kemacetan dari arah selatan,utara,barat,dan timur. Dan sekeliling pos jaga hanya terdapat taman, sehingga pemandangan tidak begitu membosankan, sehingga juga bisa memantau anak-anak kecil yang sedang bermain di taman.